Begitu memasuki ketosis, tubuh mulai kehilangan otot, menjadi sangat lelah, dan akhirnya memasuki mode kelaparan yang sebenarnya membuat penurunan berat badan semakin sulit.
Diet keto lebih banyak negatifnya daripada positifnya bagi sebagian besar wanita terutama jika mereka memiliki kondisi medis seperti PCOS, menstruasi tidak teratur, atau infertilitas.
Baca Juga:
Bisakah Asam Urat Sembuh dengan Cara Alami?
2. Intermittent fasting
Puasa adalah praktik berpantang makan atau menghindari makanan tertentu untuk jangka waktu tertentu.
Dalam beberapa tahun terakhir, intermitten fasting atau puasa intermitten menjadi semakin populer di kalangan orang yang ingin menurunkan berat badan.
Baca Juga:
Makanan yang Mencegah Risiko Serangan Jantung: Ahli Gizi Beri Penjelasan
Menurut penelitian, ditemukan bahwa meskipun intermittent fasting menguntungkan pada orang yang kelebihan berat badan atau obesitas, wanita yang mencobanya, memiliki efek negatif seperti kelaparan yang ekstrem, energi rendah/kelelahan, pikiran obsesif tentang makanan, makan berlebihan pada hari-hari tanpa kalori terbatas, depresi, dan amarah.
Kebanyakan wanita menunjukkan perilaku seperti itu dalam beberapa minggu pertama puasa intermiten.
Membatasi asupan kalori dengan cara ini juga dapat mengganggu siklus menstruasi.