“Dalam acara menjelaskan yang intinya ‘dalam kondisi pandemi sekarang ini bapak/ibu berada di bisnis yang tepat, saya menyarankan setelah ini ajak teman2 bapak/ibu, saudara bapak/ibu untuk bisa bergabung di dalam bisnis ini’ ada unsur ajakan,” katanya.
Oktavianus mengaku telah menyerahkan bukti dugaan keterlibatan sejumlah publik figur dan Ketua Umum AP2LI tersebut kepada penyidik pada Kamis 14 April 2022 lalu. Ia juga memperlihatkan video-video di mana publik figur hadir mengisi acara dan kehadiran Ketua Umum AP2LI.
Baca Juga:
Tahun 2022, Banyak yang Terjebak di Robot Trading
Ia berencana membuat laporan baru terkait dugaan keterlibatan Ketua Umum AP2LI, namun pihaknya menunggu perkembangan penyidikan Fahrenheit yang sudah berjalan 80 persen, di mana empat tersangka sudah ditangkap, termasuk bos PT FSP Akademi Pro yang mengelola Fahrenheit.
Oktavianus mengaku mewakili 700 korban robot trading Fahrenheit yang mengalami kerugian dengan nominal Rp700 miliar.
Bareskrim Polri menangkap dan melakukan penahanan terhadap Hendry Susanto yang merupakan Direktur di PT FSP Akademi Pro terkait kasus dugaan investasi bodong robot trading Fahrenheit.
Baca Juga:
Satu Tersangka Net89 Meninggal, Polri: Penyidikan Jalan Terus
Di sisi lain, perkara Fahrenheit ini juga bergulir di Polda Metro Jaya. Sejauh ini, sudah empat orang ditetapkan sebagai tersangka, yakni D, ILJ, DBC, dan MF.
Fahrenheit selaku robot trading crypto adalah sistem trading tanpa perlu selalu memperhatikan market dan berita karena menggunakan teknologi robot yang selalu diawasi oleh trader berpengalaman.
Dalam pengoperasiannya robot trading ini akan menghasilkan keuntungan secara konsisten dengan pengelolaan keuangan yang baik berdasarkan equitas yang ada dan secara otomatis membuka dan menutup pesanan setiap hari.