Pada awal April, UE mengumumkan bahwa para anggotanya telah menyetujui embargo batubara Rusia yang diperkirakan bernilai 4 miliar Euro per tahun, yang akan berlaku pada Agustus.
Rusia diketahui telah menyerang Ukraina pada akhir Februari.
Baca Juga:
Indonesia-Rusia Sepakat Perkuat Hubungan Bilateral
Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS).
Di sisi lain, Kyiv menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali Donetsk dan Luhansk yang diakui merdeka oleh Moskwa dengan paksa.
Barat menanggapi serangan Rusia di Ukraina dengan sanksi keras, yang mencakup berbagai sektor ekonomi Rusia.
Baca Juga:
Menko Airlangga Terima Penghargaan dari Pemerintah Rusia dan Temui Medvedev
Moskwa tidak tinggal diam. Rusia menganggap langkah-langkah ini sebagai "tindakan tidak bersahabat" dan telah menanggapi dengan sanksi balasannya sendiri.
Di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina, UE sedang mendiskusikan paket sanksi baru keenam terhadap Moskwa, yang dilaporkan mungkin mencakup beberapa pembatasan impor minyak dan gas dari Rusia.
Tindakan pembalasan Rusia juga bisa menyentuh pasokan energi ke Eropa.