Begitu juga dengan fosfor dan kalium yang harganya sudah naik dua hingga tiga kali lipat dari harga sebelumnya. Kenaikan harga pupuk juga terdampak dari permasalahan jasa logistik perkapalan yang sempat langka dan tarifnya melambung tinggi.
Tarif logistik yang meningkat tersebut menyebabkan kenaikan harga pupuk.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
Harga pupuk kemudian terus melambung tinggi lantaran Rusia sebagai salah satu negara pengekspor pupuk terbesar dunia dalam situasi perang dengan Ukraina. Hal itu menyebabkan pasokan bahan baku pupuk dan pupuk dunia kembali tersendat.
Kenaikan harga pupuk internasional sempat memberikan keuntungan besar bagi anak perusahaan Pupuk Indonesia yakni PT Pupuk Kalimantan Timur yang mengekspor urea ke luar negeri.
Namun, Wijaya mengatakan keuntungan tersebut tak bertahan lama lantaran Pupuk Kaltim harus menghentikan ekspor demi mengamankan pasokan pupuk dalam negeri. [As]