Perjalanan ini membuatnya keluar-masuk ke dalam wilayah udara milik Rusia.
Terkait hal ini, Presiden Tim Clark menjelaskan bahwa perusahaan akan mampu mengelola harga minyak yang saat ini tinggi.
Baca Juga:
Kemenparekraf-Emirates Kolaborasi Kembangkan Pemasaran Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Tingginya harga minyak tentunya akan mempengaruhi kemampuan maskapai untuk menerbangkan pesawat yang lebih besar seperti Airbus A380.
Dalam hal ini, Clark menjelaskan bahwa pihaknya menghilangkan semua keraguan terkait hal tersebut.
"Selama kami memilikinya dan sebelum pandemi, mereka telah menghasilkan sekitar 80 persen dari keuntungan kami," ujarnya. [As/qnt]