Dari kebiasaan itu, dia merasa digerakkan untuk membaca Alkitab yang berada di tumpukan buku milik temannya.
Dia mulai membaca Perjanjian Lama dan menemukan kesamaan kisah dengan apa yang dibacanya selama ini.
Baca Juga:
Peletakan Batu Pertama Kantor Desa Paraduan: Sinergi Pemerintah dan Masyarakat
Merasa tidak enak selalu meminjam milik temannya, Melissa membeli sendiri Alkitab untuknya.
Dia kecanduan dengan setiap ayatnya dan mengibaratkannya seperti membaca sebuah novel.
Hal itu membuat ibu tiga anak tersebut selalu membawa Alkitab kemanapun dia pergi, termasuk ketika harus bekerja.
Baca Juga:
Ansor Cup I: Turnamen Futsal Pesantren Pertama di Paluta, Meriahkan HUT GP Ansor ke-90
“Aku menikmati semua prosesnya. Pulang terbang, berdiam diri di kamar dan mendengarkan lagu rohani sambil membaca Alkitab. Entah bagaimana, aku merasakan ketenangan,” katanya. Cukup lama, setelah hampir 6 bulan akhirnya Melissa selesai membaca seluruh isi Alkitab, dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru.
Dia mengaku, ada banyak ayat yang tak bisa dipahaminya kala itu, namun dia memutuskan untuk tetap membacanya.
Dari situ, dia kemudian mulai mengikuti ibadah di salah satu gereja di Bali.