Dedi berharap program magang di Jepang akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan keterampilan secara langsung serta menumbuhkan nuansa kerja yang kondusif guna mendorong terciptanya inovasi.
Sehingga saat kembali ke Indonesia dapat menjadi wirausahawan ataupun petani-petani muda yang andal dengan menerapkan teknologi tinggi.
Baca Juga:
Tanam Padi Bersama di Hatulian, Wakil Bupati Toba Minta Penyuluh Serius Beri Perhatian
Kementerian Pertanian telah melaksanakan peningkatan kapasitas pemuda tani di bidang pertanian melalui program pelatihan dan Magang ke Jepang sejak 1984.
Hingga kini telah mengirim 1.384 peserta.
Program ini merupakan kerja sama antara Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian dengan Accepting Organization (AO) yang terdiri dari Japan Agricultural Exchange Council (JAEC).
Baca Juga:
Wakil Bupati Paluta Menghadiri Panen Cabe Merah Di Desa Aek Siala.
Lalu Niigata Agricultural Exchange Council (NAEC) International Agricultural Exchange Association (IAEA) Gunma, dan Ibaraki Chuo Engei (ICE).
"Adapun tujuan program ini untuk peningkatan kapasitas pemuda tani di bidang pertanian melalui program pelatihan dan magang di sektor on farm mulai dari budidaya hingga pascapanen, dalam hal ini (pengemasan) pada komoditas hortikultura, tanaman pangan dan peternakan," kata Dedi. [As]