Dengan pengamalan makna dan nilai musyawarah di atas, lanjutnya, tidaklah muluk-muluk bahwa GSPDI akan membawa kedamaian yang seutuhnya di tengah-tengah jemaat.
Perilaku yang sering kita kuatirkan saat ini, seperti judi, penyalahgunaan Narkoba, pelecehan seks terhadap anak (Pedofilia), boleh dieliminasi.
Baca Juga:
Dit. Reskrim Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Penistaan Agama
Bupati Poltak Sitorus menambahkan bahwa pemerintah dan gereja harus bekerja sama dalam pembangunan termasuk bidang rohani yang beriman.
Disebutkan, salah satunya peran pemerintah dan gereja untuk menggalakkan kembali semangat bergotong royong di kalangan jemaat dan masyarakat.
"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Toba menyambut baik penyelenggaraan musyawarah daerah ini, sekali lagi saya ucapkan selamat datang dan selamat mengikuti musda. Doa kami, Tuhan memberikan kesehatan dan kekuatan kepada bapak/ibu peserta, sehingga segala rangkaian kegiatan musda tidak ada yang tertinggal, dan membuahkan hasil optimal," sebut Bupati Poltak Sitorus mengakhiri sambutannya.
Baca Juga:
Pria Ini Ajak Warga Sekampung Pindah Agama, Usai Dipenjara karena Ikut Yesus
Sebelumnya Pdt E.Sihotang selaku Ketua Majelis GSPDI Sumut Aceh menyampaikan harapan melalui Musda ini supaya bertumbuh ke segala hal.
Ia juga meminta bantuan atau perlindungan hukum bila ada kegiatan GSPDI di daerah ini.
Selanjutnya mewakili Ketua Umum Majelis Pusat GSPDI, Pdt. DR. Manahan Simanjuntak menyampaikan salam dari Ketua Umum. GSPDI sebagai organisasi yang besar dengan kasih Filadelpia ,pada musda ini akan memilih Ketua Majelis Sumut Aceh.