GaronggangNews.Id | Menyusul minyak goreng, komoditas bahan pokok lain, yakni gula pasir, ikut mengalami kelangkaan di pasaran, terutama di ritel modern. Adapun kondisi seretnya pasokan gula pasir mulai terjadi sejak awal tahun 2022.
Langkanya pasokan komoditas ini salah satunya terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Salah satu pegawai ritel modern di Kecamatan Banjarsari, Pandu, mengungkapkan pasokan gula pasir di tokonya berkurang hingga 50 persen.
Baca Juga:
Kasus Korupsi Gula di Kemendag: Delapan Perusahaan Swasta Diincar Kejagung
"Gula pasir iya makin langka pasokannya, dari pemasok sudah sedikit misal minta 10 karung, tapi dikirimnya sekarang cuma 5 karung," ujar Pandu kepada kumparan, Selasa (8/2).
Keadaan tersebut berlaku baik untuk gula pasir jenis curah maupun gula pasir kemasan. Pandu melanjutkan, kelangkaan gula pasir jenis curah terpantau sudah terjadi mulai awal Februari 2022 ini.
"Kalau gula pasir kemasan kayak Gulaku, itu sudah seret dari Januari kemarin. Pasokannya sudah sedikit, enggak tahu kenapa," imbuh dia.
Baca Juga:
Gula Pasir Melimpah: Bulog Kalbar Ungkap Stok Capai 200 Ton
Kendati mengalami kelangkaan, harga komoditas gula pasir ini belum mengalami kenaikan. Adapun Pandu mengatakan, harga gula pasir curah terpantau normal yaitu Rp 13.700 per kilogram.
Sedangkan gula pasir kemasan merk Gulaku, kata Pandu, harganya pun masih normal di kisaran Rp 15.900 per kilogram.
Tidak hanya terjadi di Ciamis, beberapa ritel maupun supermarket di daerah lain juga ternyata mengalami kelangkaan gula pasir. Hal ini dikeluhkan oleh beberapa pengguna media sosial Twitter.
"Bukan cuma minyak goreng yang langka, gula pasir juga mulai sulit didapat. Tadi nyari gula sampai ke empat supermarket baru ketemu karena pada kosong," cuit akun Twitter @intanpuspitarin, dikutip Selasa (8/2).