Pada perdagangan Kamis (3/3) mencatat harga kontrak CPO sempat cetak rekor baru di 7.108 ringgit Malaysia per ton.
Lalu, India dikabarkan meminta Indonesia menaikkan pasokan minyak sawit ke negara itu menyusul kosongnya pasokan minyak bunga matahari akibat krisis di Ukraina.
Hal itu karena selama ini minyak tersebut dipasok dari kawasan Laut Hitam.
Baca Juga:
Kemendag: Produsen yang Tak Ikut Program Minyak Goreng Curah Rakyat Dilarang Ekspor
Untuk Rusia dan Ukraina memasok hingga 13% atau setara 1,6 juta ton kebutuhan minyak untuk pangan India tahun 2021.
Ada lebih setengah kebutuhan minyak sawit India berasal dari Indonesia.
Pejabat India-Indonesia dikabarkan telah bertemu secara virtual untuk membahas kebutuhan India tersebut.
Baca Juga:
Jelang Ramadan, Kapolri Instruksikan Kapolda Cek Setiap Hari Ketersediaan Minyak Goreng di Pasar
Kini, India diberitakan meminta Indonesia untuk sementara mengurangi blending biodiesel yang saat ini adalah wajib B30.
“Untuk sementara, Indonesia bisa lebih mengutamakan makanan daripada bahan bakar,” dikutip dari Reuters.
Sayangnya, hingga kini belum ada konfirmasi dari pihak India maupun Indonesia. [as/bay]