GaronggangNews.Id | Sekcam Sianjur Mula-mula Tulus Simanjorang melaksanakan Tracing dan pemeriksaan sweb terhadap warga yang kontak langsung dengan pasien Positif Covid-19.
Hal itu dilakukan Sekcam Sianjur Mula-mula bersama Personil koramil 04 /HB Serda Bahagia Tarigan beserta polsek Harian Boho dan Aipda M Pasaribu, Bripka L Sagala dengan Puskesmas Sianjur Mula-mula Asdebora Simarmata -Trisnawati Siboro (Perawat), Senin (31/01/2022) sekira pukul 11.00 WIB.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Tracing dan pemeriksaan sweb tahadap warga yang kontak langsung dengan pasien Positif Covid-19 kepada Saudari Herli malango dan Juga Melakukan Swab Kepada Erik Sunando Sirait (32) hasil negatif, Lilis Suganda (24) hasil negatif, Valetine Elisabeth Sagala (11) hasilnya negatif, Imel Amelia (12) hasilnya negatif, Meliana Sirait (49) hasilnya negatif, Jopanto (5) hasilnya negatif, Gabriella Elysia (10) hasilnya negatif.
Kemudian Haldis Silaban (10) hasilnya negatif, Angelika risma Gabe (5) hasilnya negatif, Berlian Sihombing (8) hasnya negatif, Davine Sagala (4) hasilnya negatif, Jordy Jouon Sagala (7) hasilnya negatif, Joise Sagala (11) hasilnya negatif, Sheena S. Sirait (3) hasilnya negatif dan Renadia Marbun (9) hasilnya negatif, Warga Desa ginolat.
Babinsa Ramil 04/HB Serda Bahagia Tarigan mengatakan tidak semua masyarakat mau menerima kenyataan telah menjalin kontak erat dengan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Tak jarang warga merasa sehat dan tetap tak mengalami gejala sedikitpun walau pernah berada dekat dengan penderita Covid-19.
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
“Padahal ini yang berbahaya, warga merasa sehat atau tidak apa-apa namun sebenarnya ia juga berpotensi tertular positif Covid-19. Banyak dijumpai kasus positif Covid-19 namun tanpa gejala, ini yang harus diwaspadai,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Desa Ginolat sangat mengapresiasi atas Kehadiran Sekcam Sianjur Mula-mula Tulus Simanjorang bersama Babinsa-Bhabinkamtimas dan Tim medis melaksanakan pemeriksaan Swab Rapid Test Antigen dalam rangka deteksi dini dan upaya melindungi orang dengan resiko tertular virus covid 19 kepada warga desa nya.
"Dengan adanya Rapid Antigen diharapkan bisa membantu untuk pencegahan dan penularan virus Covid 19, dan Warga yang di Swab Rapid Tes Antigen, bukan hanya yang sudah kontak dengan penderita saja melainkan keluarga terdekat," ujarnya.
Camat Sianjur Mula-mula Sihar Limbong, SH yang di Wakili oleh Sekcam Tulus Simanjorang menambahkan bahwa mekanisme tracing serta mekanisme testing terutama kepada mereka yang kontak erat dengan pasien positif virus Covid-19 menjadi hal yang sangat penting untuk memutus rantai penularan Covid-19 di masyarakat.
Apalagi, virus Covid-19 diketahui cepat menular pada saat melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Terlebih juga, kontak erat sangat berhubungan dengan risiko penyebaran droplet dari orang yang terinfeksi positif virus Covid-19.
"Banyak hal yang dapat mempengaruhi seseorang bisa terpapar virus Covid-19 seperti pada kondisi tubuh dan kekuatan imunitas. Bisa juga aktivitas lain seperti batuk, bernyanyi, ataupun berteriak bisa mempengaruhi pembentukan aerosol yang dapat meningkatkan risiko penularan virus Covid-19," sebutnya.
Yang perlu dipahami, sambungnya, jika terjadi kontak erat maka seseorang harus dikarantina terlebih dahulu selama 14 hari. Namun, bila setelah dilakukan karantina selama 14 hari tidak muncul gejala maka sistem karantina dapat segera dihentikan.
Akan tetapi bila selama karantina, gejala kontak erat timbul dengan kuat maka seseorang itu disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan swab (RT-PCR). Kontak erat dengan positif virus Covid-19 bisa terjadi pada siapa saja terutama pada orang-orang terdekat seperti keluarga, saudara, kolega, teman, sahabat, dan lain sebagainya. [As]