GaronggangNews.Id | Anggota Komisi IV DPR RI Andi Akmal Pasluddin menyoroti gejolak kenaikan harga komoditas pangan strategis.
Menurutnya kenaikan harga komoditas pangan seperti tahu, tempe, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam yang terus terjadi setiap tahun itu seolah tidak ada solusi.
Baca Juga:
Kerjasama Bupati Karo, Dairi, dan Langkat dalam MoU KAD untuk Stabilisasi Harga Pangan
Saat ini, Andi mengatakan kondisi dunia tidak baik-baik saja, dimana ada efek berantai dari situasi dunia mulai dari dampak pandemi hingga konflik yang melibatkan Rusia dan Ukraina.
Akmal menyarankan agar pemerintah segera membuat rekomendasi penyelesaian jangka pendek dan jangka panjang.
"Menjelang puasa dan lebaran, solusi jangka pendek sangat penting segera diberikan agar pangan kita tetap terjangkau dan yang paling penting ada stoknya," ujar Akmal, Selasa (8/3/4/2022).
Baca Juga:
Inflasi Wajar di Kalteng pada April 2024 Dipicu Kenaikan Harga Pangan dan Transportasi
Sementara untuk solusi jangka pendek selain operasi pasar, tambah Akmal, pemerintah perlu membuat aturan HET (Harga Eceran Tertinggi) ketat yang merupakan subsidi harga untuk masyarakat tertentu dengan kemampuan daya beli rendah.
Pemerintah mesti mendengar aspirasi dari peternak, petani, petambak budidaya ikan dan para pedagang agar kebijakan intervensi dapat tepat dan jitu untuk mengendalikan harga pangan.
Akmal menyebut, solusi jangka panjang berkaitan pangan yaitu dengan memberikan kepastian akan keseimbangan pertumbuhan produksi dibandingkan dengan pertumbuhan konsumsi secara nasional.
Semua komoditas pangan seperti beras, kedelai, jagung, gula, minyak goreng, daging, cabai, bawang, dan daging ayam mesti menjadi perhatian.
Kebijakan pemerintah memperketat impor dan peningkatan jumlah produksi yang menyeimbangkan antara permintaan dan ketersediaan juga mesti diperkuat.
“Ini menjadi tanggung jawab pemerintah dan rakyat Indonesia untuk menyelesaikan persoalan pangan dalam negeri," tutupnya. [as/bay]