Garonggangnews.id | Lembaga Missi Reclassering Republik Indonesia (LMR-RI), menyoroti pelaksanaan sosialisasi yang bersumber dari anggaran Dana Desa di Kecamatan Kotanopan. Hal ini diungkapkan oleh Pembina Komisariat Komando Daerah LMR-RI Mandailing Natal, Firman kepada media, Kamis (25/8).
Menurutnya, sosialiasi ini seharusnya di laksanakan di tiap tiap desa seperti yang tertera di APBDES masing masing, namun dilaksanakan secara kolektif. "Dari keterangan dan informasi yang kita himpun di lapangan, kita mengetahui ada sekitar 3 sampai 4 kegiatan sosialisasi yang di laksanakan oleh desa, diantaranya sosialisasi hukum, kebangsaan, dan pemerintahan," jelas lelaki yang akrab di sapa Poso ini.
Baca Juga:
Daftar 26 Calon Menteri Prabowo Nonparpol
Lebih lanjut poso mengatakan, dua kegiatan sudah dilaksanakan secara kolektif di tempat yang sama, tepatnya di gedung Aula SMP Negeri 4 Kotanopan yang di ikuti oleh sekitar 29 desa.
"Sosialisai yang baru saja dilaksanakan adalah sosialisasi bertema kebangsaan Kamis tanggal 25 agustus ini, di Aula Salah satu SMP di kotanopan, dan setiap desa mengutus 3 pesertanya," terang Poso.
Poso melanjutkan, sosialisai ini seharusnya di laksanakan di desa, dengan jumlah peserta sekitar sepuluh orang, dengan durasi selama delapan jam. Namun dalam pengamatan LMR RI saat pelaksanaan, kegiatan ini hanya berlangsung sekitar 3 jam.
Baca Juga:
Peran Kejaksaan dalam Perjuangan Kemerdekaan: Jejak Tokoh-Tokoh Terkemuka
Informasi yang beredar di lapangan, sosialisasi kolektif ini disinyalir digerakkan oleh beberapa kepala desa dan pendamping desa, dengan biaya sekitar 6,9 juta rupiah untuk satu kali sosialisasi. Mengenai siapa panitia pelaksananya, belum jelas hingga berita ini di turunkan.
Poso melanjutkan, sudah melakukan konfirmasi kepada beberapa kepala desa dan pendamping desa terkait pelaksanaan sosialisasi ini. "Sudah di konfirmasi kepada Pejabat Pendamping desa mengenai informasi sosialisasi ini, yaitu saudara Zulkifli. Namun beliau membantah terlibat dan menyuruh Kita untuk konfirmasi kepada Kepala Desa Hutadangka, Suaidi Pariduri," beber Poso.
Sementara itu, tambah Poso, pihaknya juga sudah melakukan konfirmasi terhadap Suadi Parinduri selaku Kepala Desa Hutadangka via telepon seluler. Saat itu, Suadi mengaku desanya ikut dalam kegiatan ini. Mengenai siapa pelaksana atau panitia sosialisasi kolektif ini, suadi tidak mengetahuinya. Mengenai berapa anggaran yang harus di keluarkan desa untuk kegiatan ini, Suadi juga mengaku tidak tahu.