Garonggangnews.id | Pasca meluapnya beberapa sungai di dua Kecamatan Kabupaten Toba akibat curah hujan yang cukup deras hingga menyebabkan persawahan dan perkampungan warga terendam banji. Tidak hanya itu, tanggul yang ada di Kecamatan pun hancur diterjang banjir.
Mengetahui hal tersebut, pihak Toba Pulp Lestari (TPL) pun menurunkan 1 unit alat berat eskavator untuk perbaikan tanggul dan normalisasi aliran sungai Aek Mandosi di Desa Silamosik I Kecamatan Porsea, Desa Silamosik II dan Desa Lumban Lobu Kecamatan Bonatua Lunasi Kabupaten Toba, Kamis (1/9/2022).
Baca Juga:
Polres Asahan Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Toba 2024
Manager Humas PT TPL, Dedy Armaya
dalam keterangan persnya kepada wartawan mengatakan pihaknya telah menurunkan alat berat eskavator perusahaan selama 10 hari, dengan pembagian hari kerja, 6 hari di Desa Silamosik I dan II melakukan pekerjaan normalisasi sungai Aek Mandosi.
Selanjutnya, 4 hari di Desa Lumban Lobu untuk membersihkan jalan akibat timbun material longsor seperti tanah, pasir, bebatuan dan lumpur luapan air sungai yang tergerus ke area persawahan dan perkebunan milik warga masyarakat desa tersebut.
Meluapnya air sungai Aek Mandosi menyebabkan sekitar sekira 50 meter akses jalan yang rusak dan jalan penghubung menuju Dusun 3 Lumban Latong Desa Silamosik I Kecamatan Porsea terputus. Akibatnya, aktifitas warga menjadi lumpuh.
Baca Juga:
Antisipasi Kecanduan Gadget di Kalangan Pelajar, Babinsa Turun ke Sekolah
Sementara, Kepala Desa Silamosik I Rosta Nainggolan ketika dikonfirmasi awak media menyampaikan atas nama warga desanya mengucapkan terimakasih kepada TPL atas dukungan dan respon cepat perusahaan yang menurunkab alat berat untuk membantu warga terdampak bencana alam banjir luapan air sungai Aek Mandosi.
"Kami berterimakasih atas dukungan alat berat yang diberikan TPL, walaupun hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya. namun management TPL selalu cepat tanggap untuk membantu kami. Dukungan ini sangat kami apresiasi, karena aliran Sungai Aek Mandosi merupakan titik vital pengairan bagi aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam pengairan lahan sawah pertanian,” ucap Rosta.
Senada dengan Kepala Desa Dapot Simangunsong (48) warga Desa Silamosik 1 yang merasakan dampak bencana mengatakan, luapan sungai Aek Mandosi mengakibatkan putusnya jalan penghubung antar desa di desanya tinggal.