GaronggangNews.Id | Sejumlah negara di Eropa masih belum menyetujui sepenuhnya untuk melarang pembelian minyak dan gas bumi asal Rusia, salah satunya Jerman dan Hungaria.
Namun sejumlah negara memang telah melarang pembelian minyak asal Rusia, seperti Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada.
Baca Juga:
Realisasi Investasi di Nagan Raya Aceh Tahun 2023 Naik Rp3,7 Triliun
Meski sejumlah negara Eropa tak melarang pembelian minyak asal Rusia, namun sejumlah perusahaan dengan sukarela menghindari pembelian minyak Rusia guna mencegah kesulitan atau gangguan dari sisi legalitas, transaksi keuangan, dan lainnya.
Mengutip Reuters, Jumat (01/04/2022), dilansir dari CNBC Indonesia, ekspor produk minyak Rusia dari pelabuhan Laut Hitam Tuapse pada bulan Maret hanya setengah dari yang direncanakan, turun menjadi 738.000 ton karena pembeli Eropa menghindari pembelian minyak Rusia.
Sementara itu, India dan China, yang menolak mengutuk tindakan Rusia, justru terus membeli minyak mentah Rusia. Bahkan, PT Pertamina (Persero), BUMN migas asal Indonesia, juga berencana untuk mengikuti jejak India dan China untuk juga membeli minyak Rusia tersebut.
Baca Juga:
Polresta Bandung Ringkus Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi Jenis Solar di Bojongsoang
India telah membeli sekitar 13 juta barel minyak Rusia sejak akhir Februari. Sedangkan pada 2021 India membeli minyak Rusia "hanya" 16 juta barel.
Lantas, siapa saja yang masih membeli minyak Rusia? Berikut rangkumannya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (01/04/2022):
Pembeli Saat Ini:
1. Hellenic Petroleum
Perusahaan kilang minyak terbesar Yunani ini bergantung pada minyak Rusia sekitar 15% dari kebutuhan minyak untuk kilangnya.
Namun, pada awal bulan ini perusahaan menambah pasokan minyak dari Arab Saudi untuk mengamankan pasokan minyak untuk kilangnya.
2. Hindustan Petroleum
Perusahaan kilang minyak negara India ini membeli 2 juta barel minyak Ural Rusia untuk pengiriman Mei 2022.
3. Indian Oil Corp (IOC)
Perusahaan kilang minyak terbesar di India ini pada 23 Maret 2022 lalu membeli 3 juta barel minyak Ural untuk pengiriman Mei dari trader Vitol.
Ini merupakan pembelian kali kedua sejak Rusia menyerang Ukraina pada 24 Februari 2022 lalu.
IOC sudah berkontrak dengan BUMN migas Rusia, Rosneft, yang memiliki opsi untuk membeli hingga 2 juta ton, setara dengan sekitar 15 juta barel minyak Ural di 2022.
4. Isab
Perusahaan kilang terbesar Italia, yang dimiliki oleh Lukoil, ini memproses minyak Rusia dan non Rusia.
5. Leuna
Perusahaan kilang minyak di timur Jerman ini mayoritas dimiliki oleh TotalEnergies, perusahaan migas asal Prancis. Kilang ini juga mengandalkan minyak asal Rusia yang menggunakan pipa Druzhba.
6. Miro
Perusahaan kilang terbesar di Jerman ini 24% dimiliki oleh Rosneft. Rusia memasok sekitar 14% dari kebutuhan minyak kilang Jerman ini.
7. Nayara Energy
Perusahaan kilang swasta India ini juga sebagian sahamnya dimiliki oleh Rosneft. Nayara telah membeli sekitar 1,8 juta barel minyak Ural dari trader Trafigura.
8. Neftochim Burgas
Perusahaan kilang asa Bulgaria ini dimiliki oleh Lukoil, mengandalkan 60% pasokan minyaknya dari Rusia.
9. Pertamina
Pertamina, BUMN migas asal Indonesia, juga mempertimbangkan membeli minyak asal Rusia untuk Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.
Perusahaan Setop Beli Minyak Rusia
Berikut sederet perusahaan yang memutuskan untuk menghentikan pembelian minyak Rusia, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (01/04/2022):
1. BP
Perusahaan migas asal Inggris ini memutuskan untuk melepas saham di Rosneft dan tidak akan melakukan kesepakatan baru dengan BUMN Rusia ini, kecuali "kondisi darurat yang mengharuskan keamanan pasokan".
2. Eneos
Perusahaan kilang terbesar Jepang ini juga telah menghentikan pembelian minyak dari Rusia.
3. ENI
Perusahaan migas asal Italia ini menangguhkan pembelian minyak asal Rusia. Perusahaan tidak akan menggunakan minyak Rusia untuk kilang di Bayernoil Jerman, di mana Rosneft juga memiliki saham di kilang ini.
4. Equinor
Perusahaan migas asal Norwegia ini juga menghentikan pembelian minyak Rusia, serta menghentikan operasional proyek migas di negeri Vladimir Putin ini.
5. Galp
Perusahaan migas asal Portugis ini telah menangguhkan semua pembelian produk minyak dari Rusia.
6. Glencore
Perusahaan trading dan pertambangan global yang memegang 0,57% saham Rosneft ini mengatakan akan melanjutkan kewajiban yang telah tercantum dalam kontrak yang sudah ada, namun tidak akan melakukan kesepakatan bisnis baru dengan komoditas Rusia kecuali diperintahkan oleh pemerintah.
7. Neste
Perusahaan kilang asal Finlandia ini memiliki kontrak untuk membeli minyak Rusia sampai akhir tahun ini, namun disebutkan tak akan melakukan kontrak baru.
8. Repsol
Perusahaan asal Spanyol ini telah menghentikan pembelian minyak Rusia di pasar spot.
9. Shell
Perusahaan migas asal Belanda ini akan menghentikan pembelian minyak mentah Rusia dan bertahap keluar dari proyek hulu migas di Rusia.
10. TotalEnergies
Perusahaan migas asal Prancis ini menyebut tidak akan melakukan kontrak baru untuk pembelian minyak Rusia, dan berjanji untuk menghentikan pembelian minyak mentah dan produk minyak Rusia pada akhir tahun ini. [as/ss]