Garonggangnews.id | Warga Desa Silalitoruan Kecamatan Muara Kabupaten Tapanuli Utara, pada Sabtu (15/10/2022) mendadak heboh, pasalnya Marganti Siregar (45) tewas ditangan adik kandungnya sendiri. Usai menghabisi nyawa abangnya, pelaku bernama Elipitua Siregar menyerahkan diri ke Polsek Muara didampingi keluarga nya.
Informasi yang dihimpun peristiwa tersebut dikarenakan keributan antara abang dan adik soal kompor gas elpiji yang diduga dibawa pelaku, yang akhirnya terjadi pembunuhan tersebut.
Baca Juga:
Curiga Korban Dibunuh, Keluarga Minta Korban Diotopsi Ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan
Kepala Kepolisian Resort Tapanuli Utara AKBP Johanson Sianturi SIK. MH melalui Kasi Humas Aiptu W. Baringbing membenarkan peristiwa tersebut.
"Berdasarkan keterangan saksi dan tersangka saat diperiksa, Korban yaitu Marganti Siregar selaku Abang dan pelaku adalah Elipitua Siregar sebagai adiknya," katanya.
W Baringbing menjelaskan kronologis peristiwa penganiayaan itu bermula saat tersangka Elipitua Siregar sedang duduk- duduk bersama temannya Fernando Siregar di depan rumahnya, tiba-tiba korban mendatanginya dengan mengendarai sepedamotor.
Baca Juga:
Modus Ingin Kencing, Tiga Pelaku Pencurian Bunuh Pengemudi Taksi Online
"Korban menanyakan ‘Kenapa kamu ambil barang dari rumahku’, lalu pelaku menjawab ‘itu barang mamaku,” ucap Baringbing menjelaskan pada media ini.
Barang yang dimaksud terang W Baringbing dalam pertengkaran adalah Kompor Gas Elpiji. Mendengar jawaban pelaku, lalu korban mengajak perang sambil mendorong pelaku dengan kedua tangannya.
"Saat itu pelaku tidak melawan karena merasa bahwa korban adalah abang kandungnya. Namun menurut pelaku, perlakuan abang sudah kelewat batas dan sudah berencana mau mengambil parang, lalu pelaku emosi dan mengambil gagang kapak yang ada pada saat itu di tempat kejadian dan langsung memukul kepala korban dari belakang,” terangnya.
Pukulan pelaku terhadap kepala korban jelas W Baringbing, mengakibatkan korban terjatuh ke tanah dengan posisi telungkup.
"Selanjutnya pelaku memukul kembali kepalanya dua kali lagi hingga berlumuran darah dan akhirnya meninggal di TKP," jelasnya.
Kabarnya, setelah pulang dari perantauan, korban tinggal di kampung, dan sempat tinggal bersama ibunya. Karena diduga kerap membuat masalah, ibunya mengungsi dirumah anak ketiganya di Kecamatan Muara, sebab tidak sanggup tinggal bersama dengan anak sulungnya itu di rumahnya.
"Usai korban meninggal, lalu pelaku meminta abangnya yang lain agar dirinya dijemput untuk diserahkan ke Polsek Muara," ungkap W Baringbing.
"Saat ini pelaku sudah diamankan di Polres Tapanuli Utara untuk proses penyidikan selanjutnya," pungkasnya. [rum]